Wednesday, March 19, 2014

BENIGNA PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)

BENIGNA PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)

A.    Pengertian
BPH adalah pembesaran glandula dan jaringan seluler kelenjar prostat yang berhubungan dengan endokrin berkenaan dengan proses penuaan,kelenjar prostat mengitari leher kandung kemih dan uretra, sehingga hipertrofi prostat sering menghalangi pengosongan kandung kemih (Tucker, 1998).
BPH adalah kondisi patologis yang paling umum pada pria lansia dan penyebab kedua yang sering untuk intervensi medis pada pria di atas usia 60 tahun ( brunner  suddart, 2001)
BPH adalah pembesaran adenomatosa pada prostate
B.     Etiologi
1.      Peningkatan kadar dihidrotestoteron dan proses aging (menjadi tua) (Usia > 50 tahun).
2.      Adanya ketidakseimbnagan estrogen – progesterone
3.      Interaksi antara sel stroma dan sel epitel prostat
4.      Berkurangnya kematian sel
5.      Teori stem sel      
C.    Manifestasi Klinis
1.      Peningkatan frekuensi berkemih
2.      Nokturia (ngompol)
3.      Anyang-anyangan
4.      Abdomen tegang
5.      Volume urin menurun
6.      Aliran urin tidak lancar
7.      Retensi urin
D.    Komplikasi
a.       Pielonefritis
b.      Hidronefrosis
c.       Azotemia
d.      Uremia
E.     Pathway

F.     Penatalaksanaan
a.       Pemeriksaan diagnostik
1).    Urinalisa
2).    Cultur urin
3).    Citologi urin
4).    BUN (creatin)
5).    Asam fosfat serum (antigen khusus prostatik)
6).    SOP
7).    Sitoscopy
8).    Urografi ekskretory/EVP
b.      Kateterisasi
c.       Terapi antibiotik
d.      Balance cairan
e.       Pembedahan
1).    Reseksi transureteral prostst (TUR/TUPP)
2).    Prostotektomi suprapubis
3).    Prostotektomi perineal
4).    Prostotektomi retropublik
5).    Insisi prostat transuretral (TUIP)
G.    Pengkajian
  1. Riwayat Keperawatan
1.      Keluhan Utama
2.      Riwayat Penyakit Sekarang
3.      Riwayat Penyakit Dahulu

  1. Pengkajian Primer
1.         Airway     :   Bebaskan jalan fafas, Posisi kepala ekstensi
2.         Breathing : Memberikan O2 sesuai dengan kebutuhan, Observasi pernafasan
3.         Cirkulasi   : Mengukur tensi, nadi, suhu tubuh, pernafasan, kesadaran dan produksi urin.
  1. Pengkajian Sekunder
a.       Status kesehatan umum
Keadaan penyakit, kesadaran, suara bicara, status/ habitus, pernafasan, tekanan darah, suhu tubuh, nadi.
b.      Kulit
Apakah tampak pucat, bagaimana permukaannya, adakah kelainan pigmentasi, bagaimana keadaan rambut dan kuku klien ,
c.       Kepala
Bentuk bagaimana, simetris atau tidak, adakah penonjolan, nyeri kepala atau trauma pada kepala.
d.      Muka
Bentuk simetris atau tidak adakah odema, otot rahang bagaimana keadaannya, begitu pula bagaimana otot mukanya.
e.       Mata
Bagainama keadaan alis mata, kelopak mata odema atau tidak.  Pada konjungtiva terdapat atau tidak hiperemi dan perdarahan. Slera tampak ikterus atau tidak.
f.       Telinga
Ada atau tidak keluar secret, serumen atau benda asing. Bagaimana bentuknya, apa ada gangguan pendengaran.
g.      Hidung
Bentuknya bagaimana, adakah pengeluaran secret, apa ada obstruksi atau polip, apakah hidung berbau dan adakah pernafasan cuping hidung.
h.      Mulut dan faring
Adakah caries gigi, bagaimana keadaan gusi apakah ada perdarahan atau ulkus. Lidah tremor ,parese atau tidak.  Adakah pembesaran tonsil.
i.        Leher
Bentuknya bagaimana, adakah kaku kuduk, pembesaran kelenjar limphe.
j.        Thoraks
Betuknya bagaimana, adakah gynecomasti.
k.      Paru
Bentuk bagaimana, apakah ada pencembungan atau penarikan. Pergerakan bagaimana, suara nafasnya. Apakah ada suara nafas tambahan seperti ronchi , wheezing atau egofoni.
l.        Jantung
Bagaimana pulsasi jantung (tampak atau tidak).Bagaimana dengan iktus atau getarannya.
m.    Abdomen
Bagaimana bentuk  abdomen. Pada klien dengan keluhan retensi  umumnya ada penonjolan kandung kemih pada supra pubik. Apakah ada nyeri tekan, turgornya bagaimana. Pada klien biasanya terdapat hernia atau hemoroid. Hepar, lien, ginjal teraba atau tidak. Peristaklit usus menurun atau meningkat.
n.      Genitalia dan anus
Pada klien biasanya terdapat hernia. Pembesaran prostat dapat teraba pada saat rectal touché. Pada klien yang terjadi retensi urine, apakah trpasang kateter, Bagaimana bentuk scrotum dan testisnya. Pada anus biasanya ada haemorhoid.

o.      Ekstrimitas dan tulang belakang
Apakah ada pembengkakan pada sendi. Jari – jari tremor apa tidak. Apakah ada infus pada tangan. Pada sekitar pemasangan infus ada tanda – tanda infeksi seperti merah atau bengkak atau nyeri tekan. Bentuk tulang belakang bagaimana.
H.    Diagnosa Keperawatan
a.       Gangguan pola eliminasi urine b/d pembesaran prostat
KH : berkemih dengan jumlah yang adekuat tanpa adanya distensi kandung kemih.
Intervensi :
1).    Kaji balance cairan
2).    Tentukan pola berkemih tiap hari
3).    Anjurkan klien untuk berkemih setiap 2-4 jam
4).    Anjurkan pasien diet dengan ketat
5).    Kolaborasi pemeriksaan laboratorium
b.      Resti infeksi b/d kateterisasi
KH : suhu dalam batas normal, urin jernih warna kuning, bau khas
Intervensi :
1).    Kaji TTV tiap 4 jam
2).    Gunakan teknik steril dalam kateterisasi
3).    Pantau VU terhadap distensi
c.       Nyeri b/d retensi uris akut
KH : melaporkan penurunan nyeri, ekspresi wajah dan posisi tubuh rileks
Intervensi :
1).    Ajarkan teknik relaksasi
2).    Berikan posisi yang nyaman
d.      Kurang pengetahuan b/d kurang informasi terhadap proses penyakit
KH : menyatakan pemahaman penyakit, melakukan perubahan pola hidup
Intervensi :
1).    Kaji ulang proses penyakit pengalaman pasien
2).    Dorong klien untuk menyatakan perasaannya
3).    Berikan informsi bahwa kondisi ini tidak ditularkan secara seksual.
I.       EVALUASI
Kreteria yang diharapkan terhadap diagnosis yang berhubungan dengan obstruksi urinari adalah  :
1.         Mengatasi obstruksi urine tanpa infeksi atau komplikasi yang permanen
2.         Tidak mengalami tekanan atau nyeri berkepanjangan
3.         Mengungkapkan penurunan atau tak adanya kecemasan tentang retensio urine.
4.          Menunjukan tingkat fungsi sexual kembali sebagaimana sebelumnya.



DAFTAR PUSTAKA

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)

Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans: Guidelines for planning and documenting patients care. Alih bahasa: Kariasa,I.M, Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli diterbitkan tahun 1993

Hudak, Carolyn M, Gallo, Barbara M., Critical Care Nursing: A Holistik Approach (Keperawatan kritis: pendekatan holistik). Alih bahasa: Allenidekania, Betty Susanto, Teresa, Yasmin Asih. Edisi VI, Vol: 2. Jakarta: EGC;1997

Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992)

Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun 1999)

Sjamsuhidajat, R., Wim de Jong, Buku-ajar Ilmu Bedah. Ed: revisi. Jakarta: EGC, 1998




1 comment:

  1. We tried to get pregnant for a few years in a local clinic. There were no results. We've tried everything possible but nothing. We were recommended to use donor eggs. I know we have to try herbal made medicine. I was terrified. I didn't know how to go about it and where to begin my search. When my friend recommended me to Dr Itua herbal medicine in Western African. I thought she was joking. I knew nothing about that country and I was afraid  with shame I must say I thought it was a little bit...wild? Anyway she convinced me to at least check it out. I've done the research and thought that maybe this really is a good idea. Dr Itua has reasonable prices. Also it has high rates of successful treatments. Plus it uses Natural Herbs. Well I should say I was convinced. My Husband gave it a try and now we can say it was the best decision in our lives. We were trying for so long to have a child and suddenly it all looked so simple. The doctors and staff were so confident and hopeful they projected those feelings on me too. I am so happy to be a mother and eternally thankful to Dr Itua  and Lori My Dear Friend. Don’t be afraid and just do it! Try Dr itua herbal medicine today and sees different in every situation.Dr Itua Contact Info...Whatsapp+2348149277967/drituaherbalcenter@gmail.com Dr Itua have cure for the following diseases.All types of cancer,Liver/Kidney inflammatory,Fibroid,Infertility.Diabetes,Herpes Virus,Diabetis,Bladder cancer,Brain cancer,Esophageal cancer,Gallbladder cancer,Gestational trophoblastic disease,Head and neck cancer,Hodgkin lymphoma. Intestinal cancer,Kidney cancer,Leukemia,Liver cancer,Lung cancer,Melanoma,Mesothelioma,Multiple myeloma,Neuroendocrine tumors. Non-Hodgkin lymphoma,Oral cancer,Ovarian cancer,Sinus cancer,Skin cancer,Soft tissue sarcoma,Spinal cancer,Stomach cancer. Testicular cancer,Throat cancer,Thyroid Cancer,Uterine cancer,Vaginal cancer,Vulvar cancerBipolar Disorder, Bladder Cancer,Colorectal Cancer,HPV,Breast Cancer,Anal cancer.Appendix cancer.,Kidney Cancer,Prostate Cancer,Glaucoma., Cataracts,Macular degeneration,Adrenal cancer.Bile duct cancer,Bone cancer.Cardiovascular disease,Lung disease.Enlarged prostate,OsteoporosisAlzheimer's disease,Brain cancer.Dementia.Weak Erection,Love Spell,Leukemia,Fribroid,Infertility,Parkinson's disease,Inflammatory bowel disease ,Fibromyalgia.

    ReplyDelete