Monday, June 1, 2015

ASKEP KELUARGA


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN  PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI ( SUNTIK 3 BULAN )
PADA NY. L KELUARGA TN. A

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga



Disusun Oleh:

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I.        PENGKAJIAN KELUARGA
A.      DATA UMUM
I.      Identitas Keluarga
·         Nama Kepala Keluarga           : Tn. A
·         Umur                                       : 55 tahun
·         Agama                                     : Islam
·         Pendidikan Kepala Keluarga  : SMA
·         Pekerjaan Kepala Keluarga     : Buruh (Pekerja pabrik)
·         Alamat                                     : Jl. Purwakarta IV no. 20 RT 05 RW 11 Antapani Kota Bandung
·         Komposisi Keluarga
Nama
L/P
Hub. Dengan KK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Imunisasi
Status Kesehatan
Ny. E
P
Istri
45th
SMP
Ibu RT
-
Sakit
Al
L
Anak
20 th
SMA
-
Lengkap
Sehat
Az
L
Anak
12 th
SMP
-
Lengkap
Sehat

II.       Tipe Keluarga
Tipe Keluarga yang dianut adalah tipe keluarga tradisional dengan ciri sebagai berikut: Keluarga Inti yang terdiri dari Suami, Istri dan anak.

III.    Suku Bangsa
Suku Bangsa Keluarga tersebut adalah Suku Sunda jadi pada anak umur dewasa tidak ada budaya yang mengharuskan pada anak usia dewasa untuk melakukan ritual tertentu yang berhubungan dengan masalah kesehatan.




IV.    Agama
Agama yang dianut oleh semua anggota keluarga adalah agama Islam dan kepala keluarga selalu mengingatkan kepada seluruh anggota keluarga apabila ada yang sakit untuk mendoakanya pada Allah SWT dan keluarga juga percaya kalu ada yang sakit Allah akan menyembuhkannya asalkan mau barusaha dan berdoa.
V.       Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga sekitar Rp. 800.000 yang diperoleh dari hasil kerja Tn. A Tn. A mengatakan bahwa pengahasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

VI.    Aktivitas Rekreasi Keluarga
Apabila mempunyai uang yang lebih dan mempunyai waktu yang luang, keluarga menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat-tempat rekreasi. Selain itu kegiatan yang sering dilakukan adalah menonton TV sekeluarga.

B.       RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
I.          Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. A memiliki dua orang anak, anak pertama berusia 20th dan anak kedua 12th, maka keluarga Tn. A berada pada perkembangan keluarga dengan usia remaja
II.       Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tn. A mengaku bahwa tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

III.    Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ny. L mengatakan ketidaknyamanan dalam menggunakan alat kontrasepsi berupa suntik. Dia mengaku selalu merasa pusing, perdarahan yang banyak dan sering, serta tidak teratur bahkan terkadang tidak haid sama sekali di sertai mual-mual yang berlebihan.  Tn. A mengatakan kalau istrinya terlihat kurus serta sering mengeluh pusing dan mual sehingga nafsu makan berkurang.
IV.    Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Dalam keluarga sebelumnya tidak terjadi gangguan kesehatan yang berarti pada setiap anggota keluarga.

C.      PENGKAJIAN LINGKUNGAN
I.            Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati lebih kurang 30 m2, yang teriri dari teras, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 WC, ruang tamu,  ruang makan bersatu dengan dapur. Tipe bangunan rumah adalah permanen. Keadaan lantai sebagian terbuat dari tegel dan sebagian dari semen, terdapat sinar matahari yang masuk ke dalam rumah baik dari jendela maupun genting kaca. Jumlah jendela samping sebanyak 3 buah, jendela kamar 1 buah tetapi ada 1 kamar yang tidak memiliki jendela rumahnya berhimpitan dengan tetangga, namun cahaya matahari masih dapat masuk ke dalam kamar tersebut dari genting yang terbuat dari hy kaca. Sumber air minum yang digunakan dari sumur pompa milik sendiri begitupun untuk keperluan sehari-hari menggunakan sumur pompa juga. WC yang dimiliki ada septik tank, jadi pembuangan kotoran dibuang ke septik tank tersebut. Kebiasaan memasak menggunakan kompor gas dan juga kompor minyak.



                                                               

II.       Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Berdasarkan penuturan dari tetangganya, keluarga Tn. A adalah keluarga yang baik-baik dan tidak bermasalah, hubungan dengan masyarakat disekitarnya juga baik. Menurut masyarakat, kadang keluarga Tn. A suka diminta bantuannya oleh masyarakat dan keluarga Tn. A suka membantu masyarakat setempat. Kalau ada gotong royong misalkan membersihkan lingkungan, keluarga Tn. A selalu terlibat di dalamnya.

III.    Mobilitas Geografis Keluarga
Menurut penuturan keluarga Tn. A, mereka belum pernah pindah tempat tinggal sejak menikah tahun 1985 dengan artian setelah menikah mereka menempati rumah tersebut sampai dengan saat ini. Menurut penuturan keluarga aktivitas seluruh anggota keluarga dimulai pada pagi  hari. Tn. A berangkat untuk bekerja pada pukul 07.00 WIB dan pulang pada pukul 16.00 WIB.

IV.   Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Menurut penuturan keluarga Tn. A setiap malam sehabis magrib semua anggota keluarga berkumpul sambil menonton TV. Tidak ada waktu rutin yang digunakan untuk pertemuan dengan masyarakat, akan tetapi apabila ada acara di masyarakat, keluarga suka ikut berpartisipasi. Keluarga aktif dalam hubungan dan kegiatan masyarakat.










D.      STRUKTUR KELUARGA
I.          Sistem Pendukung Keluarga
Menurut penuturan keluarga, semua anggota keluarga sehat kecuali Ny. L yang mempunyai keluhan keidakcocokkan dalam menggunakan alat kontrasepsi berupa suntik 3 bulan . Fasilitas-fasilitas fisik yang dimiliki berupa sumber air bersih, kamar mandi dan WC, dapur untuk memasak makanan sehari-hari dan juga kamar tidur. Sedangkan dukungan psikologis yang didapat biasanya dari saudara-saudaranya Tn. A yang rumahnya tidak begitu jauh dari tempat tinggal keluarga Tn. A dan juga dukungan psikologis biasanya juga didapat dari masyarakat setempat.

II.       Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk menyelesaikan masalah. Namun terkadang Tn. A menegur dan marah apabila anaknya tidak mau berangkat sekolah/membolos. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa sunda dan bahasa indonesia.

III.    Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga mengatakan bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan dan mempunyai peranan penting dalam mengubah perilaku anaknya. Di keluarga Tn. A yang mengambil keputusan adalah Tn. A selaku kepala keluarga setelah sebelumnya bermusyawarah dengan anggota keluarga.

IV.    Struktur Peran
Ø  Suami
Disini peran suami sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan
Ø  Istri
Peran istri disini sebagai ibu rumah tangga dan yang mengurus anak-anak
Ø  Anak
Peran anak disini sebagai pelajar dan berbakti kepada kedua orang tua



V.       Nilai atau Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Keluarga masih tetap percaya bahwa keluhan yang dialami oleh Ny. L  masih dapat ditangani dengan cara konsultasi ke bidan atau dokter kandungan.

E.       FUNGSI KELUARGA
I.          Fungsi Afektif
Menurut penuturan keluarga Tn. A ,setiap anggota keluarga selalu memberikan dukungan apabila ada anggota keluarga yang mempunyai masalah. Setiap anggota keluarga saling menghargai dan menghormati perannya masing-masing sehingga kehangatan dalam keluarga tercipta dengan baik.

II.       Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan untuk disiplin dalam hal apapun sesuai dengan perannya masing-masing. Keluarga juga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.

III.    Fungsi Perawatan Kesehatan
a.       Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Menurut penuturan keluarga, keluarga kurang begitu paham mengenai masalah-masalah kesehatan keluarga.
b.      Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Keluarga menuturkan bahwa masalah kesehatan merupakan masalah yang utama dalam keluarga, jadi apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga terlebih dahulu membawanya kepada tetangga yang berprofesi sebagai seorang perawat.
c.       Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Menurut penuturan keluarga, keluarga tidak begitu paham untuk merawat anggota yang sakit. Jadi kalau ada anggota keluarga yang sakit, dirawat oleh keluarga sebatas pengetahuannya saja.


d.      Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah Yang Sehat
Menurut penuturan Ny. L , dirinya selalu melakukan kegiatan bersih-bersih rumah setiap harinya dan setiap minggunya keluarga selalu membersihkan lingkungan sekitar rumahnya bersama-sama.
e.       Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Apabila ada anggota keluarganya yang sakit dan memerlukan perawatan khusus, maka keluarga akan membawanya ke puskesmas ataupun rumah sakit.

IV.    Fungsi Reproduksi
Jumlah anak dalam keluarga sebanyak 2 orang dan keluarga mengatakan belum ada rencana untuk menambah anak lagi. Saat ini Ny. L  menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan.

V.       Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. A  mengatakan sejauh ini keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.

F.       STRESS dan KOPING KELUARGA
I.          Stress Jangka Pendek dan Panjang
Stress jangka pendek yang dialami keluarga Tn. A  saat ini adalah menghadapi keluhan istrinya mengenai alat kontrasepsi yang digunakan. Tn. A  mengatakan tidak tahu cara menangani keluhan yang dialami oleh istrinya. Sedangkan untuk stress jangka panjang keluarga mengatakan tidak mempunyai stressor jangka panjang.

II.       Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Keluarga mengatakan hal yang dilakukannya untuk mengatasi stressor yaitu dengan berkonsultasi pada bidan atau dokter kandungan.

III.    Strategi Koping Yang Digunakan
Menurut penuturan Tn. A istrinya selalu ke bidan atau dokter kandungan untuk memeriksakan keluhan yang sedang dihadapi istrinya.

IV.    Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. L selalu tidak terkontrol emosionalnya bila ada masalah dengan anak-anaknya ataupun suaminya

G.      PEMERIKSAAN FISIK
Ø  Istri
1.        Keadaan Umum : Kesadaran : Composmenti
  TTV           : TD         : 180/110 mmHg
                       N          : 90 x/menit
                       R          : 22 x/menit
                       S           : 370 C

2.        Kepala
Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, warna rambut hitam, penyebaran rambut merata, tidak berketombe, rambut tidak mudah dicabut, tidak terdapat lesi maupun benjolan tetapi klien mengeluh sakit kepala.
3.        Muka
Bentuk muka simetris dan tidak tedapat oedema, muka terlihat pucat.
4.        Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva tak anemis, sklera berwarna putih, refleks pupil (+) terbukti saat diberi rangsang cahaya pupil mengecil, klien menggunakan alat bantu penglihatan yaitu kaca mata, ketajaman pandang tidak diperiksa.
5.        Hidung
Bentuk hidung simetris, letak septum di tengah, tidak terdapat polip, tidak ada nyeri tekan, fungsi penciuman baik terbukti dapat membedakan bau kayu putih dan bau kopi dengan mata ditutup.
6.        Telinga
Bentuk simetris, keadaan telinga bersih, tidak terdapat serumen, fungsi pendengaran baik klien dapat berkomunikasi dengan lancar.

7.        Mulut
Mukosa bibir lembab, gigi bersih, terdapat 2 buah gigi yang tanggal, keadaan lidah bersih, pergerakan lidah bebas, fungsi pengecapan baik terbukti dapat membedakan rasa manis dan asin.
8.        Leher
Pergerakan leher bebas, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, klien dapat menelan dengan baik.
9.      Dada
Bunyi nafas vesikuler, frekuensi pernafasan 22 x/menit, klien tidak sesak, tidak terdapat nafas tambahan.
10.    Payudara
Tidak diperiksa
11.    Abdomen
Klien mengeluh mual.
12.    Genitalia
Tidak diperiksa
13.    Ekstremitas
·      Atas
Bentuk simetris, jari lengkap, pergerakan bebas, kekuatan otot 5/5.
·      Bawah
Bentuk simetris, jari lengkap, pergerakan bebas, kekuatan otot 5/5.
14.    Kuku dan kulit
Kuku pendek dan bersih, CRT kembali dalam 2 detik, warna kulit sawo matang dan bersih, turgor kulit baik.

H.      HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengatakan mereka berharap agar petugas kesehatan lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan juga keluarga berharap pemerintah lebih mengutamakan masalah kesehatan terutama pada pelayanan tentang alat kontrasepsi.



II.      DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

A.   ANALISA DATA
NO
DATA
MASALAH ( P )
PENYEBAB ( E )
1.
Data Subjektif:
·      Ny. L  mengatakan bahwa dirinya mersa pusing dan mual.
·      Tn. A  mengatakan bahwa istrinya tidak terlalu menyukai sayur-sayuran dan buah-buahan, Ny. L  cenderung menyukai  makanan yang asin-asin
·      Tn. A  mengatakan bingung dan tidak tahu cara menangani keluhan yang dialami oleh Ny. L .
Data Objektif:
·      TD Ny. E 130/100 mmHg
·      BB : 45 kg
Ketidak mampuan keluarga dalam mengatasi keluhan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan)
Gangguan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan) Pada Ny. L.

B.  RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
v  Gangguan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan) Pada Ny. L.  Keluarga Tn. A  berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga dalam mengatasi keluhan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan).

C.  PENILAIAN ( SKORING ) DIAGNOSA KEPERAWATAN
v  Gangguan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan) Pada Ny. L.  Keluarga Tn. A  berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga dalam mengatasi keluhan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan).

NO
KRITERIA
SKOR
PEMBENARAN
1.
Sifat Masalah
·       Skala : Aktual (tidak/kurang sehat )
3/3 x 1 = 1
Bila keadaan tersebut tidak segera di atasi akan terjadi ganguan kesehatan pada tekanan darah dan gastrointestinal (mual).
2.
Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
·      Skala : sebagian
2/3 x 2 = 4/3
Pemeriksaan secara rutin
3.
Potensial Masalah Untuk Dicegah
·      Skala : Cukup
2/3 x 1 = 2/3
Keluarga mempunyai kesibukan yang cukup tinggi, tapi merawat istri merupakan kesetian suami dan pengabdian anak kepada orangtuanya.
4.
Menonjolnya Masalah
·      Skala : Masalah berat dan harus segera ditangani
2/2 x 1 = 1
Masalah harus segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
TOTAL SKOR
4



D.  PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
SKOR
1
v  Gangguan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan) Pada Ny. L.  Keluarga Tn. A  berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga dalam mengatasi keluhan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan).
4


III.   RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA
TUJUAN
EVALUASI
INTERVENSI
Kriteria
Standar

Gangguan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan) Pada Ny. L.  Keluarga Tn. A  berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga dalam mengatasi keluhan pemakaian alat kontrasepsi (suntik 3 bulan).


Tujuan Umum :
Keluarga dapat merawat anggota keluarga dengan masalah pada penggunaan alat kontrasepsi.
Tujuan khusus :
1.Setelah dilakukan pembinaan selama 45 menit, keluarga mampu mengenal dan mengetahui tanda-tanda pada gangguan dalam penggunaan alat kontrasepsi.

2.setelah  dijelaskan cara perawatan klien pada gangguan pemakaian alat kontrasepsi maka keluarga mampu mengmbilan keputusan dalam memilih alat kontrasepsi yang tepat Ny.L


Verbal ( Pengetahuan )




















1.tekan darah normal 130/100 mmHg
Tanda – tanda dari
Gangguan pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan adalah sebagai berikut:
·    Klien mengeluh pusing dan sakit kepala
·    BB menurun
·    Perdarahan tidak teratur (spoting)


2. klien mampu mengambil keputusan untuk memilih alat kontrasepsi sesuai dengan kesepakatan bersama suami.



                    
1.Informasikan kepada tentang tanda dan gejala gangguan pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan:
- Jelaskan tentang bahaya  dari sakit kepala, BB menurun dan pendarahan tidak teratur (spoting).




2.informasikan kepada ibu agar dapat mengambil keputusan untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat.



No comments:

Post a Comment