I.    
Pengkajian
Waktu pengkajian : Pengkajian dengan pengumpulan data Allo Anamnesa dan Auto Anamnesa
A.   
Identitas
1.     
Identitas Klien
Nama                      : 
TTL/Umur              :
43 th
Jenis Kelamin         :
Perempuan
Pendidikan             :
SMP
Agama                    :
Islam
Suku                       :
Jawa-Indonesia
Status                     :
Sudah Berumah Tangga
Pekerjaan                :
Buruh harian lepas ( serabutan )
TB/BB                    :
157 cm/ 58 kg
Golongan Darah     :
O
2.     
Identitas Penanggung Jawab
Nama                      : 
Umur                      :
19 th
Jenis Kelamin         :
laki-Laki
Agama                    :
Islam
Suku                       :
Jawa-Indonesia
Hub. Dengan Jlien  :
Anak dari pasien
Pendidikan             :
SMA
Pekerjaan                :
Mahasiswa Militer
Alamt                     :
Celengan Lopait Kabupaten semarang
3.     
Tanggal Masuk       :
23 November 2011
4.     
Diagnosa Medis     :
Chronic Kidney Disease ( CKD )/Gagal Ginjal Kronok ( GGK )
B.    
Riwayat Kesehatan
1.     
Keluhan Utama      :
Pasien mengatakan nyeri pada kedua lengan atas bekas hemodialisis hari kemaren
yang membengkak, skala nyeri + 4-5 ( masih biasa mengatakan dan
menunjukkan lokasi nyeri ) seperti ditusuk-tusuk benda tajam, terutama saat
digerakkan.
2.     
Riwayat Kesehatan Saat Ini
Alasan Masuk Rumah Sakit           : Pasien mengatakan alasan masuk RS karena pasien
mengalami panas ( 37o c) yang tidak turun-turun dan pasien sulit
buang air kecil, sampai-sampai perut bagian bawah cembung dan terasa nyeri saat
buang air kecil. Pasien juga menerangkan sudah waktunya untuk cuci
darah/hemodialisis sesuai jadwal yang diindikasikan oleh dokter.
Factor Pencetus                  : Delapan bulan yang lalu sehabis
bekerja sebagai buruh awalnya pasien hanya kecapean, tetapi setelah beberapa
waktu keadaan pasien semakin memburuk, pasien semakin lemah, tidak bisa
beraktifitas secara mandiri.
Timbulnya Keluhan            :
Pasien mengatakan keluhan terasa secara bertahap, dari hari ke hari semakin
lemah, pusing dan keluar keringat dingin
Factor yang memperberat   : Pasien juga mengatakan tidak tahan terhadap suhu dingin saat itu
hingga merasa sesak dan lemah
Upaya yang telah dilakukan dan keberhasilannya             : Pasien mengatakan dirawat
bebera[a hari di rumah, tetapi karena khawatir keadaan pasien yang semakin
parah keluarga pasien membawa pasien ke rumah sakit, pasien dirawat di rumah
sakit + 8 hari dan disarankan untuk hemodialisis. Pasien juga diberikan
terapi obat Niperipine yang sudah dikonsumsi hingga 8 bulan. Pasien mengatakan
merasa sudah lebih baik setelah mendapat perawatan, pasien bisa beraktifitas
kembali dengan dibantu keluarga.
C.    RIWAYAT KESEHATAN LALU
Penyakit yang pernah dialami  : Pasien mengatakan menderita penyakit hipertensi, liver, jantung
dan mah kronis.
Kecelakaan                               :
Pasien mengatakan selama beraktifitas tidak pernah mengalami kecelakaan yang
mengharuskan pasien mendapat perawatan secara khusus. Pasien mengatakan hanya
kecelakaan yang ringan dan sembug saat itu juga.
Pernah dirawat di
RS               : Pasien mengatakan
sebelumnya pernah dirawat di RS selama 2 kali karena penyakit hipertensi dan
mahnya.
Pernah dioperasi                       :
Pasien mengatakan tidak oernah perasi.
Alergi                                       :
Pasien mengatakan tidak ada pantangan makanan atau alergi terhadap suatu
makanan.
Faktor Lingkungan                   :
Pasien mengatakan tidak tahan terhadap suhu yang terlalu dingin. Pasien
mengatakan merasa sesak apabila suhu terlalu dingin.
Factor-faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat
ini       :
Kebiasaan hidup tidak sehat    : Pasien mengatakan tidak ada kebiasaan buruk seperti kopi,
rokok, alcohol, obat-obatan dan kebiasaan buruk lainnya.
D.    RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Kebiasaan hidup tidak sehat    : Pasien mengatakan suaminya memiliki kebiasaan merokok, minum
kopi.
Penyakit Menular                     :
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyekit
menular, seperti diare, batuk TBC, DBD dan Malaria. 
Penyakit Menurun                    :
Pasien mengatakan bapaknya mengalami penyakit hipertensi.
E.     GENOGRAM
F.     TINJAUAN SYISTEM DAN PEMERIKSAAN FISIK
1.   
Persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan diri
dan keluarganya harus dijaga, dengan berusaha hidup sehat dan berusaha menjauhi
kebiasaan yang tidak sehat.
2.   
Pola bernafas
Sebelum sakit            : Pasien
mengatakan bernapas dengan normal/napas tidak sesak
Selama sakit              : Pasien mengatakan selama sakit
terasa hidung mampet, sulit bernapas dan terasa berat didada, pasien mengatakan
merasa seseg dengan frekuensi
napas 25 x /menit
3.   
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Sebelum sakit            : Pasien
mengatakan asupan cairan dan elektrolit 6-8 X gelas/24 jam ( 200cc/gelas )
bahkan lebih/24 jam, nafsu untuk minum sebelum sakit tinggi,terutama pada saat
suhu panas (pukul 11.00-15.00 WIB dan malam pukul 20.00 WIB).
Selama sakit  : Pasien mengatakan selama sakit minumnya
berkurang, saat minum terasa berat pada perut bagian bawah, jumlah minum pasien
hanya menghabiskan 2 gelas / 24 jam ( 400 cc/ 24 jam). pasien
mengatakan rasa haus berkurang , terutama karena nyeri perut yang dirasakan
setelah pasien minumm, apa-apa yang diminum menjadi pahit ( terutama air putih
).
4.   
 Pola
Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan
pasien makan 2-3 kali/sehari dan minum 6-8 gelas
(200cc/gelas)/24 jam. Pasien makan nasi putih dan lauk pauk dan kadang-kadang
makan buah-buahan
Selama salit   : Pasien mengatakan
nafsu makan maupun minum pasien menurun, makannya 1-2 x / 24 jam dann hanya
habis ½ porsi / sekali makan, pasien minum hanya dua gelas / 24 jam.
5.   
Pola Eleminasi BAK dan BAB
Sebelum sakit            : Pasien
mengatakan BAK sebelum sakit dengan Frekuensi 3-4 kali. Pagi, siang, sore, dan
sebelum tidur, warna kuning jernih, lancar meski kadang-kadang ada nyeri tapi
tidak terlalu berat. BAB pasien mengatakan lancar, dan frekuensi 1 hari dengan
konsistansi lembek warna kuning bau khas.
Selama sakit  : pasien mengatakan jarang
BAK bahkan sehari tidak pernah sama sekali, ukuran BAKnya lebih
sedikit, warnanya kuning pekat dan keruh dan ada nyeri saat BAK dengan skala = 4-5
( bisa mengatakan dan menunjukkan lokasi nyerinya ). Pasien mengatakan tidak
pernah BAB selama sakitnya
6.   
Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit            : Pasien
mengatakan aktifitas pasien bisa mandiri tanpa bibantu keluarga, bisa mandiri
sendiri, bisa makan sendiri dll. Pasien juga mengatakan tidak mengalami
kesulitan untuk aktifitas sehari-hari.
Selama sakit  : Pasien mengatakan
sangat memerlukan bantuan dari keluarga atau perawat,
terutama saat makan dan ke toilet untuk BAK, BAB dan mandi meski pasien
berusaha untuk melakukannya sendiri. kadang pasien mencoba melakukan aktivitas
sendiri seperti minum sendiri, miring kiri-kanan, duduk, bersandar dan kembali
tidur.
7.   
Pola isrirahat dan tidur
Sebelum sakit            : Pasien
mengatakan tidur pada malam hari pada pukul 21.00-22.00 sampai
05.00-06.00 pada pagi hari. Pada siang hari pasien tidur dari pukul 13.00
sampai 15.00, tidurnya lelap, tidak ada gangguan dalam tidur. Pasien mengatakan
jarang tidur siang hari karena haru bekerja sebagai buruh.
Selama sakit  : Pasien mengatakan pada
malam hari tidurnya terganggu karena ingin BAK dan rasa nyeri pada perutnya dan
juga tangan bekas hemodialisis yang masih membengkak, pasien terbangun pada
malam hari 2-3 kali. Sedang pada siang hari pasien mengatakan tidurnya
berkurang, tidurnya ½ - 1 jam dan terbangun lagi. Pasien tampak gelisah dan
tidak tenang, muka masam dan tampak murung dan terlihat meringis karena rasa
nyeri pada perut bagian bagian bawahnya.
8.   
Pola konsep diri
Citra tubuh                : Pasien
mengatakan merasa kekurangan dengan adanya penyakit yang dideritanya dan
membuatnya sering kali masuk rumah sakit. Pasien mengatakan kadang merasa putus
asa dengan adanya penyakit yang dideritanya.
Identitas diri : Pasien adalah seorang perempuan yang
sehari-hari sebagai ibu rumah tangga merasa senang dekat dengan keluarganya.
Peran             : Pasien mengatakan selama sakit ia
tidak bisa lagi melakukan tugasnya sebagai ibu rumah
tangga unruk memberikan perhatian kepada suami dan anak-anaknya dan juga tidak
bisa lagi bekerja untuk mencari nafkah sehari-hari
Ideal diri                   : Pasien mengatakan sebagai manusia biasa ingin
segera sembuh dari penyakit yang dideritanya, dan bisa kembali beraktivitasa
dengan lancar tanpa ada kesulitan.
Harga diri                  : Pasien mengatakan
kadang merasa malu karena sering keluar masuk rumah
sakit karena penyakit penyakitnya, kadang pasien merasa malu saat berhubungan
dengan teman-teman, keluarga dan kerabat yang dating menjemputnya. Pasien
mengatakan setelah sakit pasien sering menyendiri, malu bersosial dengan teman
seusianya, teman-temannya tidak ada yang memiliki penyakit seperti itu, karena
itu ia merasa minder.
9.   
Pola koping
Pasien mengatakan saat nyeri
terasa, pasien meringis dan terus berusaha mencari posisi yang lebih nyaman dan
meminta bantuan keluarga membantunya.
10.                  
Pola seksual dan reproduksi
Sebelum sakit            : Pasien perempuan mengatakan
sebagai ibu rumah tangga, istri bagi suaminya dan ibu dari anak-anaknya merasa
senang bersama keluarganya dan bisa memberikan kasih sayangnya pada mereka
Selama sakit  : Pasien seorang perempuan mengatakan saat
sakit pasien ingin selalu ditemani suami dan anak-anaknya untuk memberikan
motivasi agar tetap kuat menjalani pengobatan atas penyakitnya.
11.                  
Pola peran dan berhubungan
Pasien
mengatakan berkomunikasi dengan keluarganya dan pasien yang ada disebelahnya,
pasien juga tampak bercanda dengan keluarganya yang datang menjenguk, pasien
mengatakan malu dengan keadaannya sekarang, pasien saat ditanya, ia menjawab
dengan cukup kooperatif, pasien mengatakan senang dengan adanya keluarga yang
datang untuk menjenguk. Pasien tampak keoperatif tetapi masih belum terbuka
pada perawat saat ditanya tentang penyakit dan latar belakangnya.
12.                  
Pola nilai dan kepercayaan
Pasien
mengatakan selalu ingat dengan nilai-nilai yang diyakini, tampak dengan pasien menghormati
keluarganya, perawat dan pasien lainnya. Pasien mengatakan tidak pernah
menjalani kewajibannya sebagai hamba saat sakit karena belum bisa beraktivitas
dengan lancar, pasien mengatakan merasa berdosa tapi pasien tetap berdo’a untuk
kesembuhannya.
13.                  
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pasien
mengatakan tidak nyaman dengan keadaannya sekarang, pasien mengatakan nyeri diperut
bagian bawah saat setelah minum dan apabila ditekan, skala nyeri = 4-5 ( bisa
mengatakan dan menunjukkan lokasi nyerinya )., pasien mengatakan nyeri terasa
perlahan-lahan setelah minum dan ditekan, nyeri terasa hilang ½ - 1 ½ menit,
dengan adanya nyeri pada perut bagian bawah, pasien tidak bisa beristirahat
dengan baik. Pasien tampak meringis, gelisah dan mengatakan ‘’ sakit ‘’ .
pasien mengatakan ingin agar perutnya tidak terasa sakit lagi dan ingin cepat
sembuh agar bisa pulang kerumah.
14.                  
Kebutuhan belajar
Pasien
mengatakan belum terlalu paham dengan penyakit yang dideritanya pasien hanya
tahu nama penyakitnya dan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan kesembuhan
kembali. Pasien mengatakan cemas dengan keadaannya dan ingin mendapat
penjelasan yeng lebih jelas tentanng penyakitnya, terutama kemungkinan untuk
sembuh
15.                  
Kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan mandi 1-2 kali /
24 jam, yaitu pada pagi dan sore hari sehabis aktivitas dan menggunakan sabun
saat mandi, pasien sikat gigi 1-2 kali / 24 jam. Air yang digunakan untuk
membersihkan dirinya diambil dari air sumur di sebelah rumahnya
Selama sakit  : Pasien mengatakan mandi sibin 1-2 kali / 24
jam dengan dibantu keluarganya. Air yang digunakan air hangat dan pasien tidak
menggosok gigi, pasien hanya berkumur.
G.    PEMERIKSAAN FISIK
1.     
Keadaan umum
Tinggi Badan          : 165 cm
Berat Badan           :
56 kg
2.     
TTV
Takanan darah        :
200/140 mmhg
Nadi                       :
84x/menit
Suhu                       : 36,3
Pernafasan              : 22x/menit
3.     
Kulit dan kuku       : Turgor
kulit elastis, warna kulit kecoklatan, kuku bersih dan pendek, vaskularitas
normal ( kembali dalam 3 detik )
4.      Kepala
dan  rambut            :  Bentuk mesochepal,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, rambut warna hitam, tumbuh merata, tidak
ada ketombe dan tidak rontok
5.     
Mata           : Simetris, tidak
ada gangguan penglihatan ( tidak memakai alat bantu ), konjungtiva anemis,
pupil ikterik, tidak ada nyeri tekan
6.     
Hidung       : Bentuk
mancung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip, bersih dan warna kecoklatan
7.     
Telinga        :
Simetris, tidak ada nyeri tekan, kondisi telinga bersih,
tidak ada gangguan pendengran ( tes dengan mendengarkan surana jam jam tangan )
8.     
Mulut ( gigi, bibir, lidah, faring)    :
Simetris, mukosa bibir kering, lidah putih, gigi lengkap dan
bersih
9.     
Dada :
a.      
Paru-paru
I           :
pengembanagan paru kiri dan kanan simetris
P          : Tidak terdapat
nyeri tekan pada dada kanan dan kiri, taktil 
fremitus simetris
P           :
Terdengar suara sonor
A          :
Suara dasar pernapasan vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan
b.     
Jantung
I           :
Ictus cordis tidak nampak pada intercosta ke 5 midclavicula                       sebelah kiri
P          :
Pda intercosta ke 5 tidak terba ictus cordis dan palpasi tiap katup
             
Katub aorta ictus cordis ke 2 sebalah
kanan sternum
              Katub pulmonal
ictus cordis ke 2 sebalah kiri sternum
                                               
Katup trikuspidalis : batas bawah
sebalah kiri dari sternum ictus  cordis
ke 5
                                      Katub Mitral :
midclavicula kiri sejajar katub trikuspidalis
P           :
terdengar suara redup, tidak ada pelebaran batas jantung
A          :
Terdengar suara reguler s1 s2 lup- dup
c.      
Abdomen
I            :
Warna kulit abdomen kecoklatan, bentuk abdomen besar  ( kembung )
P           :
terdengar suara peristaltik usus 10x/ menit
P           :
terdapat suara timpani
A          :
Terdapat nyeri tekan pada kuadran 5
10.  Genetalia
( anus dan alat kelamin )
11.  Ekstremitas
a.      
Ekstermitas atas           :
Terpasang infus RL 20 TPM pada
tangan sebalah kanan, terdapat pembengkakan pada lengan sebelah kanan, 
b.     
Ekstremitas bawah       :
Akral dingin, dan tidak terdapat
edema/ lesi, kekuatan otot masih baik
Nilai tonus otot
                                    3          5
                                                5          5          
H.    DATA PENUNJANG
1.     
Pemeriksaan labolatorium
2.     
Pemeriksaan diagnostic
3.     
Terapi
Hasil Pemeriksaan CITO
Dikeluarkan tanggal : 24 Nopember 2011
Parameter
  Pemeriksaan 
 | 
  
Hasil 
 | 
  
Satuan 
 | 
  
 Nilai Normal 
 | 
 
GDS 
 | 
  
119 
 | 
  
Mg/dL 
 | 
  
<144 
 | 
 
Ureum  
 | 
  
144 
 | 
  
Mg/dL 
 | 
  
10-50 
 | 
 
Creatinin 
 | 
  
8,7 
 | 
  
Mg/dL 
 | 
  
1,0-1,3
  / 0,6-1,1 
 | 
 
SGOT 
 | 
  
45 
 | 
  
u/e 
 | 
  
<37
  / <31 
 | 
 
SGPT 
 | 
  
30 
 | 
  
u/e 
 | 
  
<44
  / <32 
 | 
 
Protein Total 
 | 
  
5,6 
 | 
  
gr/dL 
 | 
  
6,6-8,7 
 | 
 
Albumin 
 | 
  
3,2 
 | 
  
gr/dL 
 | 
  
3,5-4,2 
 | 
 
Globulin 
 | 
  
2,4 
 | 
  
gr/dL 
 | 
  |
Jumlah
  lekosit (AL) 
 | 
  
13,4 
 | 
  
X103/uL 
 | 
  
4,5-11,0 
 | 
 
Jumlah
  Eritrosit (AE) 
 | 
  
2,37 
 | 
  
X106/uL 
 | 
  
L4,5-5,5  P4-5 
 | 
 
Hemoglobin(HB) 
 | 
  
7,0 
 | 
  
g/dL 
 | 
  
L14-18  P12-16 
 | 
 
Hematokrit 
 | 
  
22,1 
 | 
  
% 
 | 
  
L40-54  P38-47 
 | 
 
MCV 
 | 
  
93,2 
 | 
  
FL 
 | 
  
85-100 
 | 
 
MCH 
 | 
  
29,5 
 | 
  
Pg 
 | 
  
28-31 
 | 
 
MCHC 
 | 
  
31,7 
 | 
  
g/dL 
 | 
  
30-35 
 | 
 
Jumlah
  trombosit (AT) 
 | 
  
194 
 | 
  
X103/uL 
 | 
  
150-450 
 | 
 
Parameter
  pemeriksaan 
 | 
  
Hasil 
 | 
  
Satuan 
 | 
  
Hasil
  Normal 
 | 
 
EASINOFIL 
 | 
  
0 
 | 
  
% 
 | 
  
1-4 
 | 
 
BASOFIL 
 | 
  
0 
 | 
  
% 
 | 
  
0-1 
 | 
 
BATANG 
 | 
  
0 
 | 
  
% 
 | 
  
2-5 
 | 
 
SEGMEN 
 | 
  
81 
 | 
  
% 
 | 
  
30-66 
 | 
 
LYMPOSIT 
 | 
  
15 
 | 
  
% 
 | 
  
22-40 
 | 
 
MONOSIT 
 | 
  
4 
 | 
  
% 
 | 
  
4-8 
 | 
 
Tanggal 25 Nopember 2011
Parameter
  pemeriksaan 
 | 
  
Hasil 
 | 
  
Satuan 
 | 
  
Harga Normal 
 | 
 
Hematologi 
Lekosit  
 | 
  
11,2 
 | 
  
X103/uL 
 | 
  
4,5-10,0 
 | 
 
Eritrosit 
 | 
  
3,09 
 | 
  
X106/uL 
 | 
  
L:4,5-5,5   P:4,5 
 | 
 
Hemoglobin 
 | 
  
9,2 
 | 
  
g/dL 
 | 
  
L:14-18   P:12-16 
 | 
 
Hematokrit 
 | 
  
28,8 
 | 
  
% 
 | 
  
L:40-54   P:38-47 
 | 
 
MCV 
 | 
  
93,1 
 | 
  
FL 
 | 
  
85-100 
 | 
 
MCH 
 | 
  
29,7 
 | 
  
Pg 
 | 
  
28-31 
 | 
 
MCHC 
 | 
  
31,9 
 | 
  
g/dL 
 | 
  
30-35 
 | 
 
Trombosit 
 | 
  
181 
 | 
  
X103/uL 
 | 
  
150-450 
 | 
 
Ureum 
 | 
  
82 
 | 
  
mg/dL 
 | 
  
10-50 
 | 
 
Cratinin  
 | 
  
5,7 
 | 
  
mg/dL 
 | 
  
L<1,4   P<1,1 
 | 
 
Terapi :
Infus D5% 8 tpm
Obat oral :
§  Nepodipin
      3x1
§  Caco3              3x1
§  ISDN              3x5 gr
§  Prorona            3x1
§  Clonidin          3x1
§  Tramadol         1x1
Injeksi :
§  Lasix               2x1
§  Cetorolak        3x1
§ 
Dexa                1x1
I.       ANALISA DATA
No 
 | 
  
Hari, tanggal 
 | 
  
Data 
 | 
  
Kemungkinan Penyebab 
 | 
  
Masalah Keperawatan 
 | 
 
1 
 | 
  
2 
 | 
  
3 
 | 
  
4 
 | 
  
5 
 | 
 
1 
2 
3 
 | 
  
Ds: klien mengatakan males makan, makan
  hanya habis ½ porsi 
Do: 
·        
  Klien tampak lemah 
·        
  Ku lemah 
Ds: klien mengatakan sulit bernafas, 
  nafas terasa seseg, dan terasa berat di dada 
Do:  
·        
  RR: 25x/menit 
·        
  Klien tampak lelah nafas 
Ds: klien mengatakan susah bergerak karena nyeri pada kedua lengan
  atas bekas hemodialisis hari kemaren yang membengkak 
Do:  
·        
  Klien tampak lemah 
·        
  Klien tampak berbaring di tempat tidur 
·        
  Klien tampak meringis kesakitan saat
  bergerak 
 | 
  
anoreksia, mual, muntah 
Hiperventilasi sekunder kompensasi melalui alkalosis respiratorik 
oksigenasi
  jaringan yang tidak adekuat, keletihan 
 | 
  
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan 
Perubahan pola nafas  
Intoleransi aktivitas 
 | 
 
II.               
Diagnosa
Keperawatan
1.     
Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual,
muntah
2. Perubahan pola nafas
berhubungan dengan hiperventilasi
3. Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan
III.            
RENCANA
KEPERAWATAN
No 
 | 
  
Hari, tggl 
 | 
  
Tujuan 
 | 
  
Rencana Tindakan 
 | 
  
Rasional 
 | 
  
Tanda Tangan 
 | 
 
1 
 | 
  
2 
 | 
  
3 
 | 
  
4 
 | 
  
5 
 | 
  
6 
 | 
 
1 
2 
3. 
 | 
  
Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat 
Ø Kh : Menunjukan BB stabil 
Pola nafas kembali normal / stabil 
Kh :  
Ø
  Pasien tampak tenang 
Ø
  Pasien mengatakan bisa bernapas dengan nyaman 
Ø
  Tidak ada tanda-tanda sesak napas dan kelainan
  bunyi napas 
Pasien dapat meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi 
Kh :  
Ø
  Mulai bisa beraktivitas
  dengan dibantu keluarga 
Ø 
  Tampak bisa beraktivisat
  sederhana dengan mandiri 
 | 
  
a.    Awasi konsumsi makanan / cairan 
b.    Perhatikan adanya mual dan muntah 
c.    Beikan makanan sedikit tapi sering 
d.   Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan 
e.    Berikan perawatan mulut lebih sering 
¾ 
  Auskultasi bunyi nafas,
  catat adanya crakles 
¾  Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam 
¾  Atur posisi senyaman mungkin 
¾  Batasi untuk beraktivitas 
¾ 
  Anjurkan untuk istirahat
  secara cukup. 
a.    Pantau pasien untuk melakukan aktivitas 
b.    Kaji fektor yang menyebabkan keletihan 
c.    Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat 
d.   Pertahankan status nutrisi yang adekuat 
e.   
  Anjurkan keluarga untuk
  tetap mengawasi dan memberikan bantuan apabila diperlukan saat beraktivitas  
 | 
  
Ø
  Mengidentifikasi
  kekurangan nutrisi 
Ø Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat
  mengubah atau menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi 
Ø
  Porsi lebih kecil dapat
  meningkatkan masukan makanan 
Ø Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek social 
Ø Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak
  disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan 
Ø Mengidentifikasi kekurangan nutrisi 
Ø Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat
  mengubah atau menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi 
Ø
  Porsi lebih kecil dapat
  meningkatkan masukan makanan 
Ø
  Memberikan pengalihan dan
  meningkatkan aspek social 
Ø
  Menurunkan
  ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat
  mempengaruhi masukan makanan 
Ø Untuk memberikan batasan-batasan aktiviras sesuai kemampuan
  dan membantu dengan megnutamakan kemandirian 
Ø Untuk mengetahui dan mengurangi hal-hal yang dapat
  meningkatkan keletihan 
Ø Melatih sedikit demi sedikit kemandirian untuk memuluhkan
  kekuatan pasien 
Ø Menyeimbangan cadangan energy dan pemakaian energy setiap
  melakukak aktivitas 
Ø
  Mngikutsertakan keluarga
  bisa menumbuhkan motivasi pasien untuk berusaha mandiri dalam beraktivitas 
 | 
  
IV.            
CATATAN
KEPERAWATAN
No 
 | 
  
Hari, tggl 
 | 
  
Tindakan 
 | 
  
Respon dan Hasil 
 | 
  
Tanda Tangan 
 | 
 
1 
 | 
  
2 
 | 
  
3 
 | 
  
4 
 | 
  
6 
 | 
 
¾    mengawasi
  konsumsi makanan / cairan 
¾    Memperhatikan
  adanya mual dan muntah 
¾    Memberikan
  makanan sedikit tapi sering 
¾    Meningkatkan
  kunjungan oleh orang terdekat selama makan 
¾    memberikan
  perawatan mulut lebih sering 
¾    Mengauskultasi
  bunyi nafas, catat adanya crakles 
¾    Mengajarkan
  pasien batuk efektif dan nafas dalam 
¾    Mengatur
  posisi senyaman mungkin 
¾  Membatasi
  untuk beraktivitas 
¾  Anjurkan untuk istirahat secara cukup. 
¾  Memantau
  pasien untuk melakukan aktivitas 
¾  Kaji fektor yang menyebabkan keletihan 
¾  Menganjurkan
  aktivitas alternatif sambil istirahat 
¾  Mempertahankan
  status nutrisi yang adekuat 
¾ 
  Menganjurkan keluarga untuk tetap
  mengawasi dan memberikan bantuan apabila diperlukan saat beraktivitas  
 | 
  
Ds: klien mengatakan minum hanya 2
  gelas/hari 
Do: klien tampak minum air
  putih 
Ds: klien mengatakan  
Ds: klien mengatakan mau
  makan sedikit-sedikit 
Do: klien tampak makan
  sedikit 
Ds: klien mengatakan
  merasa lebih nyaman makan jika di temani keluarga yang menunggu 
Do:  klien tampak rileks saat makan 
Ds: klien mengatakan
  merasa enakan setelah di lakukan perwatan mulut 
Do: mulut klien tampak
  bersih, klien tampak rileks 
Ds: klien mengatakan nafas
  sulit, terasa seseg 
Do: RR: 25x/menit, klien
  tampak lelah saat bernafas, tidak ada suara tambahan 
Ds: klien mengatakan merasa
  lebih nyaman setelah melakukan nafas dlm dan batuk efektif 
Do: klien tampak batuk,
  klien tampak rileks 
Ds: klien mengatakan
  merasa nyaman dengan posisi semi fowler 
Do: klien tampak rileks,
  posisi semi fowler 
Ds: klien mengatakan mau
  mengikuti saran perawat 
Do: klien tampak terbaring
  di tempat tidur 
Ds: klien mengatakan akan
  beristirahat 
Do: klien tampak
  beristirahat 
Ds: klien mengatakan
  melakukan aktifitas dengan bantuan keluarga 
Do: aktivitas klien di
  bantu kluarga 
Ds: klien mengatakan jika
  bergerak trlalu sering terasa sakit  
Do: klien tmpak meringis
  kesakitan 
Ds: klien mengatakan mau
  mengikuti saran dari perawat  
Do: klien tampak sedang 
Ds: klien mengatakan makan
  sedikit tapi sering 
Do: klien tampak makan
  makanan yang diberi dari RS 
Ds: klien mengatakan
  aktivitas di bantu keluarga 
Do: keluarga klien tampak mengawasi dan
  membantu klien ke kamar mandi 
 | 
  
V.               
CATATAN
PERKEMBANGAN
No 
 | 
  
Hari, tggl 
 | 
  
Perkembangan
  Pasien 
 | 
  
Tanda Tangan 
 | 
 
1 
 | 
  
2 
 | 
  
6 
 | 
 |
No comments:
Post a Comment