Friday, March 15, 2019

ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA GAGAL GINJAL KRONIK ( GGK)


I.     Pengkajian
Waktu pengkajian : Pengkajian dengan pengumpulan data Allo Anamnesa dan Auto Anamnesa
A.    Identitas
1.      Identitas Klien
Nama                     
TTL/Umur              : 43 th
Jenis Kelamin         : Perempuan
Pendidikan             : SMP
Agama                    : Islam
Suku                       : Jawa-Indonesia
Status                     : Sudah Berumah Tangga
Pekerjaan                : Buruh harian lepas ( serabutan )
TB/BB                    : 157 cm/ 58 kg
Golongan Darah     : O

2.      Identitas Penanggung Jawab
Nama                     
Umur                      : 19 th
Jenis Kelamin         : laki-Laki
Agama                    : Islam
Suku                       : Jawa-Indonesia
Hub. Dengan Jlien  : Anak dari pasien
Pendidikan             : SMA
Pekerjaan                : Mahasiswa Militer
Alamt                     : Celengan Lopait Kabupaten semarang
3.      Tanggal Masuk       : 23 November 2011
4.      Diagnosa Medis     : Chronic Kidney Disease ( CKD )/Gagal Ginjal Kronok ( GGK )

B.     Riwayat Kesehatan
1.      Keluhan Utama      : Pasien mengatakan nyeri pada kedua lengan atas bekas hemodialisis hari kemaren yang membengkak, skala nyeri + 4-5 ( masih biasa mengatakan dan menunjukkan lokasi nyeri ) seperti ditusuk-tusuk benda tajam, terutama saat digerakkan.

2.      Riwayat Kesehatan Saat Ini
Alasan Masuk Rumah Sakit           : Pasien mengatakan alasan masuk RS karena pasien mengalami panas ( 37o c) yang tidak turun-turun dan pasien sulit buang air kecil, sampai-sampai perut bagian bawah cembung dan terasa nyeri saat buang air kecil. Pasien juga menerangkan sudah waktunya untuk cuci darah/hemodialisis sesuai jadwal yang diindikasikan oleh dokter.

Factor Pencetus                  : Delapan bulan yang lalu sehabis bekerja sebagai buruh awalnya pasien hanya kecapean, tetapi setelah beberapa waktu keadaan pasien semakin memburuk, pasien semakin lemah, tidak bisa beraktifitas secara mandiri.

Timbulnya Keluhan            : Pasien mengatakan keluhan terasa secara bertahap, dari hari ke hari semakin lemah, pusing dan keluar keringat dingin

Factor yang memperberat   : Pasien juga mengatakan tidak tahan terhadap suhu dingin saat itu hingga merasa sesak dan lemah

Upaya yang telah dilakukan dan keberhasilannya             : Pasien mengatakan dirawat bebera[a hari di rumah, tetapi karena khawatir keadaan pasien yang semakin parah keluarga pasien membawa pasien ke rumah sakit, pasien dirawat di rumah sakit + 8 hari dan disarankan untuk hemodialisis. Pasien juga diberikan terapi obat Niperipine yang sudah dikonsumsi hingga 8 bulan. Pasien mengatakan merasa sudah lebih baik setelah mendapat perawatan, pasien bisa beraktifitas kembali dengan dibantu keluarga.




C.    RIWAYAT KESEHATAN LALU
Penyakit yang pernah dialami  : Pasien mengatakan menderita penyakit hipertensi, liver, jantung dan mah kronis.
Kecelakaan                               : Pasien mengatakan selama beraktifitas tidak pernah mengalami kecelakaan yang mengharuskan pasien mendapat perawatan secara khusus. Pasien mengatakan hanya kecelakaan yang ringan dan sembug saat itu juga.

Pernah dirawat di RS               : Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS selama 2 kali karena penyakit hipertensi dan mahnya.

Pernah dioperasi                       : Pasien mengatakan tidak oernah perasi.

Alergi                                       : Pasien mengatakan tidak ada pantangan makanan atau alergi terhadap suatu makanan.

Faktor Lingkungan                   : Pasien mengatakan tidak tahan terhadap suhu yang terlalu dingin. Pasien mengatakan merasa sesak apabila suhu terlalu dingin.

Factor-faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat ini       :

Kebiasaan hidup tidak sehat    : Pasien mengatakan tidak ada kebiasaan buruk seperti kopi, rokok, alcohol, obat-obatan dan kebiasaan buruk lainnya.

D.    RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Kebiasaan hidup tidak sehat    : Pasien mengatakan suaminya memiliki kebiasaan merokok, minum kopi.

Penyakit Menular                     : Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyekit menular, seperti diare, batuk TBC, DBD dan Malaria.

Penyakit Menurun                    : Pasien mengatakan bapaknya mengalami penyakit hipertensi.

E.     GENOGRAM
 
                                     
                                    

F.     TINJAUAN SYISTEM DAN PEMERIKSAAN FISIK
1.    Persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan diri dan keluarganya harus dijaga, dengan berusaha hidup sehat dan berusaha menjauhi kebiasaan yang tidak sehat.
2.    Pola bernafas
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan bernapas dengan normal/napas tidak sesak
Selama sakit              : Pasien mengatakan selama sakit terasa hidung mampet, sulit bernapas dan terasa berat didada, pasien mengatakan merasa seseg dengan frekuensi napas 25 x /menit

3.    Kebutuhan cairan dan elektrolit
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan asupan cairan dan elektrolit 6-8 X gelas/24 jam ( 200cc/gelas ) bahkan lebih/24 jam, nafsu untuk minum sebelum sakit tinggi,terutama pada saat suhu panas (pukul 11.00-15.00 WIB dan malam pukul 20.00 WIB).
Selama sakit  : Pasien mengatakan selama sakit minumnya berkurang, saat minum terasa berat pada perut bagian bawah, jumlah minum pasien hanya menghabiskan 2 gelas / 24 jam ( 400 cc/ 24 jam). pasien mengatakan rasa haus berkurang , terutama karena nyeri perut yang dirasakan setelah pasien minumm, apa-apa yang diminum menjadi pahit ( terutama air putih ).

4.     Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan pasien makan 2-3 kali/sehari dan minum 6-8 gelas (200cc/gelas)/24 jam. Pasien makan nasi putih dan lauk pauk dan kadang-kadang makan buah-buahan
Selama salit   : Pasien mengatakan nafsu makan maupun minum pasien menurun, makannya 1-2 x / 24 jam dann hanya habis ½ porsi / sekali makan, pasien minum hanya dua gelas / 24 jam.

5.    Pola Eleminasi BAK dan BAB
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan BAK sebelum sakit dengan Frekuensi 3-4 kali. Pagi, siang, sore, dan sebelum tidur, warna kuning jernih, lancar meski kadang-kadang ada nyeri tapi tidak terlalu berat. BAB pasien mengatakan lancar, dan frekuensi 1 hari dengan konsistansi lembek warna kuning bau khas.
Selama sakit  : pasien mengatakan jarang BAK bahkan sehari tidak pernah sama sekali, ukuran BAKnya lebih sedikit, warnanya kuning pekat dan keruh dan ada nyeri saat BAK dengan skala = 4-5 ( bisa mengatakan dan menunjukkan lokasi nyerinya ). Pasien mengatakan tidak pernah BAB selama sakitnya

6.    Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan aktifitas pasien bisa mandiri tanpa bibantu keluarga, bisa mandiri sendiri, bisa makan sendiri dll. Pasien juga mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk aktifitas sehari-hari.
Selama sakit  : Pasien mengatakan sangat memerlukan bantuan dari keluarga atau perawat, terutama saat makan dan ke toilet untuk BAK, BAB dan mandi meski pasien berusaha untuk melakukannya sendiri. kadang pasien mencoba melakukan aktivitas sendiri seperti minum sendiri, miring kiri-kanan, duduk, bersandar dan kembali tidur.

7.    Pola isrirahat dan tidur
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan tidur pada malam hari pada pukul 21.00-22.00 sampai 05.00-06.00 pada pagi hari. Pada siang hari pasien tidur dari pukul 13.00 sampai 15.00, tidurnya lelap, tidak ada gangguan dalam tidur. Pasien mengatakan jarang tidur siang hari karena haru bekerja sebagai buruh.
Selama sakit  : Pasien mengatakan pada malam hari tidurnya terganggu karena ingin BAK dan rasa nyeri pada perutnya dan juga tangan bekas hemodialisis yang masih membengkak, pasien terbangun pada malam hari 2-3 kali. Sedang pada siang hari pasien mengatakan tidurnya berkurang, tidurnya ½ - 1 jam dan terbangun lagi. Pasien tampak gelisah dan tidak tenang, muka masam dan tampak murung dan terlihat meringis karena rasa nyeri pada perut bagian bagian bawahnya.

8.    Pola konsep diri
Citra tubuh                : Pasien mengatakan merasa kekurangan dengan adanya penyakit yang dideritanya dan membuatnya sering kali masuk rumah sakit. Pasien mengatakan kadang merasa putus asa dengan adanya penyakit yang dideritanya.
Identitas diri : Pasien adalah seorang perempuan yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga merasa senang dekat dengan keluarganya.
Peran             : Pasien mengatakan selama sakit ia tidak bisa lagi melakukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga unruk memberikan perhatian kepada suami dan anak-anaknya dan juga tidak bisa lagi bekerja untuk mencari nafkah sehari-hari
Ideal diri                   : Pasien mengatakan sebagai manusia biasa ingin segera sembuh dari penyakit yang dideritanya, dan bisa kembali beraktivitasa dengan lancar tanpa ada kesulitan.
Harga diri                  : Pasien mengatakan kadang merasa malu karena sering keluar masuk rumah sakit karena penyakit penyakitnya, kadang pasien merasa malu saat berhubungan dengan teman-teman, keluarga dan kerabat yang dating menjemputnya. Pasien mengatakan setelah sakit pasien sering menyendiri, malu bersosial dengan teman seusianya, teman-temannya tidak ada yang memiliki penyakit seperti itu, karena itu ia merasa minder.

9.    Pola koping
Pasien mengatakan saat nyeri terasa, pasien meringis dan terus berusaha mencari posisi yang lebih nyaman dan meminta bantuan keluarga membantunya.

10.                   Pola seksual dan reproduksi
Sebelum sakit            : Pasien perempuan mengatakan sebagai ibu rumah tangga, istri bagi suaminya dan ibu dari anak-anaknya merasa senang bersama keluarganya dan bisa memberikan kasih sayangnya pada mereka
Selama sakit  : Pasien seorang perempuan mengatakan saat sakit pasien ingin selalu ditemani suami dan anak-anaknya untuk memberikan motivasi agar tetap kuat menjalani pengobatan atas penyakitnya.

11.                   Pola peran dan berhubungan
Pasien mengatakan berkomunikasi dengan keluarganya dan pasien yang ada disebelahnya, pasien juga tampak bercanda dengan keluarganya yang datang menjenguk, pasien mengatakan malu dengan keadaannya sekarang, pasien saat ditanya, ia menjawab dengan cukup kooperatif, pasien mengatakan senang dengan adanya keluarga yang datang untuk menjenguk. Pasien tampak keoperatif tetapi masih belum terbuka pada perawat saat ditanya tentang penyakit dan latar belakangnya.

12.                   Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan selalu ingat dengan nilai-nilai yang diyakini, tampak dengan pasien menghormati keluarganya, perawat dan pasien lainnya. Pasien mengatakan tidak pernah menjalani kewajibannya sebagai hamba saat sakit karena belum bisa beraktivitas dengan lancar, pasien mengatakan merasa berdosa tapi pasien tetap berdo’a untuk kesembuhannya.

13.                   Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pasien mengatakan tidak nyaman dengan keadaannya sekarang, pasien mengatakan nyeri diperut bagian bawah saat setelah minum dan apabila ditekan, skala nyeri = 4-5 ( bisa mengatakan dan menunjukkan lokasi nyerinya )., pasien mengatakan nyeri terasa perlahan-lahan setelah minum dan ditekan, nyeri terasa hilang ½ - 1 ½ menit, dengan adanya nyeri pada perut bagian bawah, pasien tidak bisa beristirahat dengan baik. Pasien tampak meringis, gelisah dan mengatakan ‘’ sakit ‘’ . pasien mengatakan ingin agar perutnya tidak terasa sakit lagi dan ingin cepat sembuh agar bisa pulang kerumah.

14.                   Kebutuhan belajar
Pasien mengatakan belum terlalu paham dengan penyakit yang dideritanya pasien hanya tahu nama penyakitnya dan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan kesembuhan kembali. Pasien mengatakan cemas dengan keadaannya dan ingin mendapat penjelasan yeng lebih jelas tentanng penyakitnya, terutama kemungkinan untuk sembuh

15.                   Kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit            : Pasien mengatakan mandi 1-2 kali / 24 jam, yaitu pada pagi dan sore hari sehabis aktivitas dan menggunakan sabun saat mandi, pasien sikat gigi 1-2 kali / 24 jam. Air yang digunakan untuk membersihkan dirinya diambil dari air sumur di sebelah rumahnya
Selama sakit  : Pasien mengatakan mandi sibin 1-2 kali / 24 jam dengan dibantu keluarganya. Air yang digunakan air hangat dan pasien tidak menggosok gigi, pasien hanya berkumur.

G.    PEMERIKSAAN FISIK
1.      Keadaan umum
Tinggi Badan          : 165 cm
Berat Badan           : 56 kg
2.      TTV
Takanan darah        : 200/140 mmhg
Nadi                       : 84x/menit
Suhu                       : 36,3
Pernafasan              : 22x/menit
3.      Kulit dan kuku       : Turgor kulit elastis, warna kulit kecoklatan, kuku bersih dan pendek, vaskularitas normal ( kembali dalam 3 detik )
4.      Kepala dan  rambut            :  Bentuk mesochepal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, rambut warna hitam, tumbuh merata, tidak ada ketombe dan tidak rontok
5.      Mata           : Simetris, tidak ada gangguan penglihatan ( tidak memakai alat bantu ), konjungtiva anemis, pupil ikterik, tidak ada nyeri tekan
6.      Hidung       : Bentuk mancung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip, bersih dan warna kecoklatan
7.      Telinga        : Simetris, tidak ada nyeri tekan, kondisi telinga bersih, tidak ada gangguan pendengran ( tes dengan mendengarkan surana jam jam tangan )
8.      Mulut ( gigi, bibir, lidah, faring)    : Simetris, mukosa bibir kering, lidah putih, gigi lengkap dan bersih
9.      Dada :
a.       Paru-paru
I           : pengembanagan paru kiri dan kanan simetris
P          : Tidak terdapat nyeri tekan pada dada kanan dan kiri, taktil  fremitus simetris
P           : Terdengar suara sonor
A          : Suara dasar pernapasan vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan

b.      Jantung
I           : Ictus cordis tidak nampak pada intercosta ke 5 midclavicula                       sebelah kiri
P          : Pda intercosta ke 5 tidak terba ictus cordis dan palpasi tiap katup
              Katub aorta ictus cordis ke 2 sebalah kanan sternum
              Katub pulmonal ictus cordis ke 2 sebalah kiri sternum
                                                Katup trikuspidalis : batas bawah sebalah kiri dari sternum ictus  cordis ke 5
                                      Katub Mitral : midclavicula kiri sejajar katub trikuspidalis
P           : terdengar suara redup, tidak ada pelebaran batas jantung
A          : Terdengar suara reguler s1 s2 lup- dup
c.       Abdomen
I            : Warna kulit abdomen kecoklatan, bentuk abdomen besar  ( kembung )
P           : terdengar suara peristaltik usus 10x/ menit
P           : terdapat suara timpani
A          : Terdapat nyeri tekan pada kuadran 5

10.  Genetalia ( anus dan alat kelamin )
11.  Ekstremitas
a.       Ekstermitas atas           :
Terpasang infus RL 20 TPM pada tangan sebalah kanan, terdapat pembengkakan pada lengan sebelah kanan,
b.      Ekstremitas bawah       :
Akral dingin, dan tidak terdapat edema/ lesi, kekuatan otot masih baik
Nilai tonus otot


                                    3          5
                                               
                                                5          5         



H.    DATA PENUNJANG
1.      Pemeriksaan labolatorium
2.      Pemeriksaan diagnostic
3.      Terapi
Hasil Pemeriksaan CITO
Dikeluarkan tanggal : 24 Nopember 2011

Parameter Pemeriksaan

Hasil

Satuan

 Nilai Normal
GDS
119
Mg/dL
<144
Ureum
144
Mg/dL
10-50
Creatinin
8,7
Mg/dL
1,0-1,3 / 0,6-1,1
SGOT
45
u/e
<37 / <31
SGPT
30
u/e
<44 / <32
Protein Total
5,6
gr/dL
6,6-8,7
Albumin
3,2
gr/dL
3,5-4,2
Globulin
2,4
gr/dL





Jumlah lekosit (AL)
13,4
X103/uL
4,5-11,0
Jumlah Eritrosit (AE)
2,37
X106/uL
L4,5-5,5  P4-5
Hemoglobin(HB)
7,0
g/dL
L14-18  P12-16
Hematokrit
22,1
%
L40-54  P38-47
MCV
93,2
FL
85-100
MCH
29,5
Pg
28-31
MCHC
31,7
g/dL
30-35
Jumlah trombosit (AT)
194
X103/uL
150-450





Parameter pemeriksaan

Hasil

Satuan

Hasil Normal
EASINOFIL
0
%
1-4
BASOFIL
0
%
0-1
BATANG
0
%
2-5
SEGMEN
81
%
30-66
LYMPOSIT
15
%
22-40
MONOSIT
4
%
4-8

Tanggal 25 Nopember 2011

Parameter pemeriksaan

Hasil

Satuan

Harga Normal
Hematologi
Lekosit

11,2

X103/uL

4,5-10,0
Eritrosit
3,09
X106/uL
L:4,5-5,5   P:4,5
Hemoglobin
9,2
g/dL
L:14-18   P:12-16
Hematokrit
28,8
%
L:40-54   P:38-47
MCV
93,1
FL
85-100
MCH
29,7
Pg
28-31
MCHC
31,9
g/dL
30-35
Trombosit
181
X103/uL
150-450




Ureum
82
mg/dL
10-50
Cratinin
5,7
mg/dL
L<1,4   P<1,1





Terapi :
Infus D5% 8 tpm
Obat oral :
§  Nepodipin       3x1
§  Caco3              3x1
§  ISDN              3x5 gr
§  Prorona            3x1
§  Clonidin          3x1
§  Tramadol         1x1
Injeksi :
§  Lasix               2x1
§  Cetorolak        3x1
§  Dexa                1x1


I.       ANALISA DATA
No
Hari, tanggal
Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah Keperawatan
1
2
3
4
5
1





2





3

Ds: klien mengatakan males makan, makan hanya habis ½ porsi
Do:
·         Klien tampak lemah
·         Ku lemah

Ds: klien mengatakan sulit bernafas,  nafas terasa seseg, dan terasa berat di dada
Do:
·         RR: 25x/menit
·         Klien tampak lelah nafas


Ds: klien mengatakan susah bergerak karena nyeri pada kedua lengan atas bekas hemodialisis hari kemaren yang membengkak
Do:
·         Klien tampak lemah
·         Klien tampak berbaring di tempat tidur
·         Klien tampak meringis kesakitan saat bergerak
anoreksia, mual, muntah





Hiperventilasi sekunder kompensasi melalui alkalosis respiratorik




oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Perubahan pola nafas




Intoleransi aktivitas


II.                Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah
2. Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan


III.             RENCANA KEPERAWATAN
No
Hari, tggl
Tujuan
Rencana Tindakan
Rasional
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
1




















2




















3.

Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat
Ø Kh : Menunjukan BB stabil




















Pola nafas kembali normal / stabil
Kh :
Ø Pasien tampak tenang
Ø Pasien mengatakan bisa bernapas dengan nyaman
Ø Tidak ada tanda-tanda sesak napas dan kelainan bunyi napas








Pasien dapat meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi
Kh :
Ø Mulai bisa beraktivitas dengan dibantu keluarga
Ø  Tampak bisa beraktivisat sederhana dengan mandiri
a.    Awasi konsumsi makanan / cairan
b.    Perhatikan adanya mual dan muntah



c.    Beikan makanan sedikit tapi sering

d.   Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan
e.    Berikan perawatan mulut lebih sering





¾  Auskultasi bunyi nafas, catat adanya crakles
¾  Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam


¾  Atur posisi senyaman mungkin

¾  Batasi untuk beraktivitas

¾  Anjurkan untuk istirahat secara cukup.





a.    Pantau pasien untuk melakukan aktivitas




b.    Kaji fektor yang menyebabkan keletihan

c.    Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat

d.   Pertahankan status nutrisi yang adekuat


e.    Anjurkan keluarga untuk tetap mengawasi dan memberikan bantuan apabila diperlukan saat beraktivitas

Ø Mengidentifikasi kekurangan nutrisi
Ø Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi
Ø Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan
Ø Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek social

Ø Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan

Ø Mengidentifikasi kekurangan nutrisi

Ø Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi
Ø Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan
Ø Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek social
Ø Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan

Ø Untuk memberikan batasan-batasan aktiviras sesuai kemampuan dan membantu dengan megnutamakan kemandirian
Ø Untuk mengetahui dan mengurangi hal-hal yang dapat meningkatkan keletihan
Ø Melatih sedikit demi sedikit kemandirian untuk memuluhkan kekuatan pasien
Ø Menyeimbangan cadangan energy dan pemakaian energy setiap melakukak aktivitas
Ø Mngikutsertakan keluarga bisa menumbuhkan motivasi pasien untuk berusaha mandiri dalam beraktivitas





IV.             CATATAN KEPERAWATAN
No
Hari, tggl
Tindakan
Respon dan Hasil
Tanda Tangan
1
2
3
4
6


¾    mengawasi konsumsi makanan / cairan



¾    Memperhatikan adanya mual dan muntah


¾    Memberikan makanan sedikit tapi sering


¾    Meningkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan





¾    memberikan perawatan mulut lebih sering




¾    Mengauskultasi bunyi nafas, catat adanya crakles





¾    Mengajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam





¾    Mengatur posisi senyaman mungkin





¾  Membatasi untuk beraktivitas





¾  Anjurkan untuk istirahat secara cukup.


¾  Memantau pasien untuk melakukan aktivitas



¾  Kaji fektor yang menyebabkan keletihan



¾  Menganjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat


¾  Mempertahankan status nutrisi yang adekuat


¾  Menganjurkan keluarga untuk tetap mengawasi dan memberikan bantuan apabila diperlukan saat beraktivitas

Ds: klien mengatakan minum hanya 2 gelas/hari
Do: klien tampak minum air putih

Ds: klien mengatakan


Ds: klien mengatakan mau makan sedikit-sedikit
Do: klien tampak makan sedikit

Ds: klien mengatakan merasa lebih nyaman makan jika di temani keluarga yang menunggu
Do:  klien tampak rileks saat makan

Ds: klien mengatakan merasa enakan setelah di lakukan perwatan mulut
Do: mulut klien tampak bersih, klien tampak rileks

Ds: klien mengatakan nafas sulit, terasa seseg
Do: RR: 25x/menit, klien tampak lelah saat bernafas, tidak ada suara tambahan

Ds: klien mengatakan merasa lebih nyaman setelah melakukan nafas dlm dan batuk efektif
Do: klien tampak batuk, klien tampak rileks
Ds: klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semi fowler
Do: klien tampak rileks, posisi semi fowler

Ds: klien mengatakan mau mengikuti saran perawat
Do: klien tampak terbaring di tempat tidur
Ds: klien mengatakan akan beristirahat
Do: klien tampak beristirahat

Ds: klien mengatakan melakukan aktifitas dengan bantuan keluarga
Do: aktivitas klien di bantu kluarga

Ds: klien mengatakan jika bergerak trlalu sering terasa sakit
Do: klien tmpak meringis kesakitan

Ds: klien mengatakan mau mengikuti saran dari perawat
Do: klien tampak sedang
Ds: klien mengatakan makan sedikit tapi sering
Do: klien tampak makan makanan yang diberi dari RS

Ds: klien mengatakan aktivitas di bantu keluarga
Do: keluarga klien tampak mengawasi dan membantu klien ke kamar mandi


V.                CATATAN PERKEMBANGAN
No
Hari, tggl
Perkembangan Pasien
Tanda Tangan
1
2

6






No comments:

Post a Comment